MENATA TIMUN: Pedagang timun suri Namen, yang sehari-harinya berjualan di Pasar Kranji, Bekasi, dengan sabar menata dengan rapi dagangannya, sembari menunggu pembeli. (CR37/RADAR BEKASI)
BEKASI - Memasuki hari pertama
bulan Ramadan (Puasa), sejumlah pasar tradisional dan pedagang musiman
di pinggiran jalan yang berada di Kota Bekasi, mulai diramaikan para
pedagang buah-buahan khas Ramadan, mulai dari Timun Suri dan Belewah.
Pasalnya, peminat untuk kedua jenis buah ini, setiap tahunnya mengalami peningkatan. “Hadirnya bulan Ramadan (Puasa) merupakan suatu berkah buat kami para pedagang buah-buahan, khususnya Timun Suri untuk dijadikan sebagai berbuka Puasa,” ujar pedagang Timun Suri Ian, yang ditemui Radar Bekasi, di Pasar Kranji, Bekasi, kemarin.
Ia menjelaskan, setiap hari menjual buah-buahan. Tapi, pada saat Puasa tiba, maka dirinya menambah jenis buah untuk dijual, yaitu Timun Suri dan Belewah. Karena, pada bulan Puasa seperti sekarang, masyarakat banyak yang mencari, sementara buah yang lain, hanya sedikit peminatnya.
“Disaat bulan Puasa seperti sekarang ini, peningkatan penjualan bisa meningkat hingga 50 persen jika dibandingkan dengan buah yang lain,” tuturnya.
Pedagang buah lainnya, Namen yang ditemui disekitar wilayah Kranji, Bekasi, mengakui, kalau dirinya baru akan menjual Timun Suri pada saat bulan Puasa saja.
Bahkan selama Puasa, dirinya sudah menyediakan stok sebanyak 1 ton Timun Suri siap jual. Dia mengakui, untuk tahun ini, persediaan Timun Suri lebih susah dibanding tahun lalu. “Untuk satu kilo Timun Suri, saya biasa menjualnya mulai Rp3500 sampai Rp4000.
Bahkan dalam satu bulan, bisa menghabiskan sekitar 5 ton. Dan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan kualitas Timun Suri yang bagus, sebaiknya memilih yang sudah meletek atau kebelah buahnya,” pungkasnya. (cr37)
Pasalnya, peminat untuk kedua jenis buah ini, setiap tahunnya mengalami peningkatan. “Hadirnya bulan Ramadan (Puasa) merupakan suatu berkah buat kami para pedagang buah-buahan, khususnya Timun Suri untuk dijadikan sebagai berbuka Puasa,” ujar pedagang Timun Suri Ian, yang ditemui Radar Bekasi, di Pasar Kranji, Bekasi, kemarin.
Ia menjelaskan, setiap hari menjual buah-buahan. Tapi, pada saat Puasa tiba, maka dirinya menambah jenis buah untuk dijual, yaitu Timun Suri dan Belewah. Karena, pada bulan Puasa seperti sekarang, masyarakat banyak yang mencari, sementara buah yang lain, hanya sedikit peminatnya.
“Disaat bulan Puasa seperti sekarang ini, peningkatan penjualan bisa meningkat hingga 50 persen jika dibandingkan dengan buah yang lain,” tuturnya.
Pedagang buah lainnya, Namen yang ditemui disekitar wilayah Kranji, Bekasi, mengakui, kalau dirinya baru akan menjual Timun Suri pada saat bulan Puasa saja.
Bahkan selama Puasa, dirinya sudah menyediakan stok sebanyak 1 ton Timun Suri siap jual. Dia mengakui, untuk tahun ini, persediaan Timun Suri lebih susah dibanding tahun lalu. “Untuk satu kilo Timun Suri, saya biasa menjualnya mulai Rp3500 sampai Rp4000.
Bahkan dalam satu bulan, bisa menghabiskan sekitar 5 ton. Dan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan kualitas Timun Suri yang bagus, sebaiknya memilih yang sudah meletek atau kebelah buahnya,” pungkasnya. (cr37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar