SEPI PENGUNJUNG: Pedagang PKL di los penampungan Pasar Proyek Kota Bekasi mengeluhkan sepinya pembeli karena penempatan lokasi kios yang kurang kondusif. FIRMANTO/RADAR BEKASI
BEKASI TIMUR – Belum selesainya
kasus pencurian aset pasar proyek, kini permasalahan lainya muncul
kembali. Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ditempatkan Pemerintah Kota
(Pemkot) di Tempat Penampungan Sementara (TPS) PKL di Jalan Mayor Oking,
Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi dikeluhkan beberapa PKL yang
mengakui sepi pengunjung.
Hal itu berdampak kepada PKL yang enggan mengisi 180 kios TPS yang disiapkan pemerintah. Bahkan, para PKL lebih memilih berjualan di lokasi di depan TPS Pedagang Proyek ataupun pindah ketempat lain. Hanya beberapa saja yang bertahan didalam TPS PKL tersebut dan beberapa Kios PKL tampak terbengkelai dan tidak terurus.
Salah seorang pedagang Bang Nur (30) mengungkapkan, sepinya pembeli menyebabkan para PKL meninggalkan lokasi TPS. Pasalnya, para PKL mengaku merugi karena sepinya para pembeli yang datang ke lokasi TPS PKL, “Tidak ada pengunjung yang datang kesini. Ini disebabkan TPS bagi PKL yang ditempatkan di belakang,” ujar PKL yang berjualan minuman ini mengungkapkan.
Hal senada juga di katakan Ahmad (40). Dia mengaku, dampak dari sepinya pembeli menyebabkan daganganya menjadi bangkrut. Bahkan, Ahmad harus terpaksa berjualan asongan lagi, “Padahal saya sudah membeli kios seharga satu juta lebih, tetapi sia – sia saja, justeru bangkrut dan mengembalikan saya harus ngasong lagi,” katanya sambil terlihat berlinang air mata.
Sementara itu, Kordinator Lapangan (Korlap) TPS PKL Pasar Proyek, Luis mengatakan, sepinya pengunjung karena para PKL yang tidak sabar dan kompak. “Coba mereka kompak dan bertahan, kejadian ini tidak mungkin terjadi di TPS ini.Apalagi alasanya tidak ada tempat parkir,” katanya menjelaskan.
Dengan begitu, kata dia, solusinya adalah pemerintah harus kembali turun tangan membereskan permasalahan ini. Jika tidak, permasalahan TPS PKL ini berlarut – larut akan menyebabkan permasalahan lainnya, “Seharusnya masalah ini harus di berikan oleh pemerintah mengingat permasalahan ini cukup serius untuk ditindaklanjuti demi nasib rakyat kecil,” katanya menegaskan. (dul) Sabtu, 26 Juni 2010 , 03:33:00
Hal itu berdampak kepada PKL yang enggan mengisi 180 kios TPS yang disiapkan pemerintah. Bahkan, para PKL lebih memilih berjualan di lokasi di depan TPS Pedagang Proyek ataupun pindah ketempat lain. Hanya beberapa saja yang bertahan didalam TPS PKL tersebut dan beberapa Kios PKL tampak terbengkelai dan tidak terurus.
Salah seorang pedagang Bang Nur (30) mengungkapkan, sepinya pembeli menyebabkan para PKL meninggalkan lokasi TPS. Pasalnya, para PKL mengaku merugi karena sepinya para pembeli yang datang ke lokasi TPS PKL, “Tidak ada pengunjung yang datang kesini. Ini disebabkan TPS bagi PKL yang ditempatkan di belakang,” ujar PKL yang berjualan minuman ini mengungkapkan.
Hal senada juga di katakan Ahmad (40). Dia mengaku, dampak dari sepinya pembeli menyebabkan daganganya menjadi bangkrut. Bahkan, Ahmad harus terpaksa berjualan asongan lagi, “Padahal saya sudah membeli kios seharga satu juta lebih, tetapi sia – sia saja, justeru bangkrut dan mengembalikan saya harus ngasong lagi,” katanya sambil terlihat berlinang air mata.
Sementara itu, Kordinator Lapangan (Korlap) TPS PKL Pasar Proyek, Luis mengatakan, sepinya pengunjung karena para PKL yang tidak sabar dan kompak. “Coba mereka kompak dan bertahan, kejadian ini tidak mungkin terjadi di TPS ini.Apalagi alasanya tidak ada tempat parkir,” katanya menjelaskan.
Dengan begitu, kata dia, solusinya adalah pemerintah harus kembali turun tangan membereskan permasalahan ini. Jika tidak, permasalahan TPS PKL ini berlarut – larut akan menyebabkan permasalahan lainnya, “Seharusnya masalah ini harus di berikan oleh pemerintah mengingat permasalahan ini cukup serius untuk ditindaklanjuti demi nasib rakyat kecil,” katanya menegaskan. (dul) Sabtu, 26 Juni 2010 , 03:33:00












Tidak ada komentar:
Posting Komentar