Sejak Indonesia merdeka hingga pertengahan tahun 2004, tercatat hanya 2 kali gempa bumi besar dengan kekuatan > 5.5 SR melanda Indonesia yakni Gempa 7.6 SR di Flores (Desember 1992) dan Gempa 7.3 SR Bengkulu (Juni 2000). Namun, ketika pemerintahan Indonesia ditampuk kekuasaan SBY, gempa bumi tidak berhenti-henti menguncang tanah Indonesia. Baru 67 hari memimpin Indonesia, Pemerintah SBY disibukkan dengan penanganan korban Gempa Bumi 8.9 SR dan Tsunami terbesar sejak Indonesia berdiri dengan merenggut hingga 110.000 jiwa. Dan sejak 26 Desember 2004 hingga hari ini, telah terjadi 10 kali gempa bumi dengan kekuatan berkisar 5.9 SR hingga 8.9 SR.
Tingginya frekuensi gempa yang terjadi dalam kurun 5 tahun pemerintah SBY ini membuat orang-orang berpikir nyeleneh dan sebagian kecil dari mereka akhirnya percaya pada ramalan Ronggowarsito
tentang 7 satrio piningit Indonesia. Padahal, di era pemerintahan Bung
Karno dan Pak Harto (+Habibie, Gus Dur dan Mega) hampir jarang
terdengar gempa bumi, yang ada paling gunung api “batuk-batukan”. Lalu,
kenapa dalam 5 tahun terakhir terlalu banyak gempa?
Sulit untuk menjawab “misteri alam”
yang satu ini. Dalam kesempatan ini, saya tidak akan mencoba menjawab
pertanyaan ‘misterius’ ini. Saya akan mencoba menjawab secara ilmu
pengetahuan. Secara sains, gempa bumi tektonik (selain vulkanik) disebabkan oleh pertemuan lempeng tektonik. Lempeng tektonik merupakan
Lapisan Bumi
- Lempeng Afrika,
- Lembang Antartika,
- Lempeng Hindia,
- Lempeng Australia,
- Lempeng Eurasia (Asia-Eropa),
- Lempeng Amerika Utara,
- Lempeng Amerika Selatan, dan
- Lempeng Pasific.
Kedelapan lempeng ini ‘mengapung’ di
atas lapisan astenosfer bumi yang ‘encer’. Lapisan Astenosfer berada
pada bagian mantel bumi (diantara Outer Core dan Upper Mantle), berada pada kedalaman 100 km – 700 km. Karena bumi mengalami rotasi dengan kecepatan 465 m/s atau 1676 km/jam (hampir 20 kali kecepatan rata-rata kereta api Indonesia),
maka semua lapisan bumi ikut mengalami rotasi. Namun, karena lempeng
tektonik terpecah-pecah, maka kedelapan lempeng ini ikut berotasi
(berputar) dengan kecepatan yang tidak persis sama. Diantara 8 lempeng
tektonik ini, mereka saling bergerak relatif satu sama lain dengan
kecepatan 5-10 cm per tahun.
Karena adanya gerak relatif antar
lempeng ini, maka terjadilah proses pembentukan gunung dan/atau
kejadian. Proses pergerakan lempeng ini selalu mengalami tekanan (gaya
terhadap lempeng) besar. Tekanan yang terlalu besar ini akan mampu
membentuk deformasi batuan dan kerak bumi. Saat lempeng tersebut
bergerak dengan energi yang dimilikinya, maka lempeng tersebut akan
memberikan gaya pada lempeng lain. Saat gayanya cukup besar,
kerak/lempeng tersebut patah atau bergeser. Namun perlu diingat bahwa
selama lempeng singgungan masih kuat, maka lempeng tersebut akan
menyimpan akumulasi energi pergerakan lempeng ini. Ketika lempeng
tersebut berada pada zona patahan aktif, maka pada titik akumulasi
tertentu, energi ini kemudian dilepas yang disertai hentakan/patahan
keras yang disebut sebagai gempa tektonik.
Akibat Pergerakan Lempeng
Indonesia memiliki potensi gempa yang
cukup besar karena berada dalam pertemuan sejumlah lempeng tektonik
besar yang aktif bergerak. Setidaknya Indonesia berada diwilayah yang
mana 4 lempeng besar ’sering berpesta”. yakni lempeng Hindia, Australia, Eurasia dan Pasifik.
Daerah rawan gempa tersebut membentang di sepanjang batas lempeng
tektonik Australia dengan Asia, lempeng Asia dengan Pasifik dari timur
hingga barat Sumatera sampai selatan Jawa, Nusa Tenggara, serta Banda.
Kemudian interaksi lempeng Hindia-Australia, Eurasia dan Pasifik
bertemu di Banda serta pertemuan lempeng Pasifik-Asia di Sulawesi dan
Halmahera.
Dari jenis gerakannya, pergerakan lempeng tektonik dibagi 3 macam yaitu pergerakan yang saling mendekati (yang paling banyak di Indonesia),
saling menjauh dan saling berpapasan. Pergerakan lempeng saling
mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan
menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman membentuk suatu palung
yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat.
Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatik
dan gunung api serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu
contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng Ind0-Australia
dan Lempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa
dan jalur gunung api Sumatera, Jawa dan Nusatenggara dan berbagai
cekungan seperti Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera
Selatan dan Cekungan Jawa Utara.
Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan
peregangan kerakbumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru
dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunungapi. Contoh pembentukan
gunung api di Pematang Tengah Samudera di Lautan Pasific dan Benua
Afrika. Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya sesar
mendatar yang besar seperti misalnya Sesar Besar San Andreas di Amerika.
Gempa Bumi 7.6 SR: Derita Rakyat ditengah Glamor Pelantikan DPR
Alam tampaknya terus mengingatkan pada
manusia untuk memiliki hati dan menjaga kesetimbangan alam, lingkungan,
bahkan ekonomi-sosial. Bencana alam di Tasikmalaya menjadi alarm bagi
KPU, DPR dan DPD untuk menghemat belanja pelantikan para anggota dewan
yang terpilih. Dan mungkin kemelut KPK dan kasus Century melengkapi
kemarahan alam sehingga memberikan ‘hadiah’ gempa bumi pada rakyat
Indonesia.
Bisa dipastikan bahwa korban yang tewas
di Sumatera Barat akan mencapai angka yang sangat besar. Berdasarkan
besaran gempa, letak episentrum, dan kepadatan penduduk di kota-kota
Sumatera Barat, maka saya memprediksikan total korban yang meninggal dapat mencapi lebih 1000 orang.
Lalu, di tengah penderitaan korban
bencana di Tasikmalaya, kelaparan Yahukimo di Papua, dan gempa bumi 7.6
SR di Sumatera Barat, para anggota DPR/DPD RI periode 2009-2014 yang
baru terpilih sedang menikmati masa-masa bahagia untuk pelantikannya
tanggal 1 Oktober 2009 ini. Tidak tanggung-tanggung, untuk acara
pelantikannya saja alias baru dilantik saja sudah menghabiskan Rp 46.05 miliar uang negara.
Tidak tanggung-tanggung pula, meski mereka belum dilantik, namun setiap
calon angggota DPR/DPD terpilih sudah diberi uang saku Rp 500.000 per hari selama 4 hari (total Rp 2 juta per orang, termasuk pas hari pelantikan). Setiap calon anggota DPR/DPD yang terpilih juga menghabiskan Rp 1.05 juta uang rakyat untuk penginapannya di Hotel mewah selama 4 hari (totalnya menjadi Rp 4.2 juta per orang).
Ditengah hancurnya rumah-rumah warga
Sumatera Barat, KPU bersama penguasa lain tetap mengadakan “ritual”
mahal, yang tidak akan menghasilkan dampak besar bagi rakyat yang telah
memilih mereka. Yang rakyat butuhkan dan mereka sumbangkan adalah
komitmen dan kebesaran jiwa mereka untuk memperjuang nasib rakyat
seperti yang mereka koar-koar selama masa kampanye.
Ditengah kesedihan dan kehancuran harta
benda serta nyawa di Sumatera Barat, dan juga kematian akibat kelaparan
di Yahukimo, para anggota Dewan Perwakilan Daerah begitu gembira menerima pin seharga Rp 9 juta.
Jika para calon anggota dewan yang terpilih memang berjuang untuk
rakyat, mengapa mereka tidak menunjukkan komitmen kemanusiaan bagi
bangsa dengan menolak anggaran yang maha tinggi tersebut?
Mengapa 560 orang DPR baru + 132 orang
DPD baru tidak memprotes hal-hal dibawah ini agar anggarannya dikurangi
atau bahkan ditolak??
- Biaya menginap di Hotel Sultan selama 4 hari @Rp4,2 juta x 692 DPR/DPD =Rp 2,9 miliar (mestinya dikurangi dengan menginap di Hotel bertarif Rp 500.000 – Rp 700.000 ribu per hari saja)
- Uang saku @Rp 2 juta x 692 DPR/DPD=Rp 1,38 miliar (tidak menerima uang saku dengan alasan belum dilantik)
- Perjalanan pindah ke Jakarta @Rp50,35 juta x 560 DPR =Rp 28,2 miliar (gila…lebih 50% anggota DPR/DPD terpilih tinggal di Jakarta…. dan biaya perjalanan dari Jakarta-Jakarta = Rp 50 juta?????? per orang)
- Biaya pembuatan PIN @Rp 9 juta x 132 DPD= Rp 1,2 miliar (pin dari intan permata???l)
- selengkapnya di Kompas : Rakyat, Inilah Total Biaya Pelantikan Wakil Anda di Senayan!
Dan faktanya, anggota Dewan yang telah
kalian-kalian pilih (saya sendiri golput pada pileg April silam)
menghianati rakyat Yahukimo yang mati kelaparan, masyarakat Sumatera
Barat yang mati tertimpun runtuhan gedung karena gempa bumi, tangisan
penderitaan rakyat Jawa Barat akibat gempa Tasikmalaya silam! Perlu
dicatat bahwa ada 26% caleg Demokrat terpilih, 19% caleg Golkar
terpilih, 17% caleg terpilih PDIP, 10% caleg PKS terpilih, dan caleg
lainnya yang tega melihat penderitaan rakyat Indonesia dengan tetap
menerima uang dan fasilitas berlebihan dari uang rakyat! Camkan itu!
************
Semoga para korban dan keluarga korban
tetap tabah, mendapat kesembuhan yang cepat, mendapat hikmah dan
segenap bangsa Indonesia turut berduka cita dan untuk saling memberi
bantuan. Tolong media perhatiin juga masyarakat yang tinggal di
Mentawai yang terpencil.
Salam Nusantaraku yang sedang bersedih,30 September 2009 – ech-wan












1 komentar:
SUBHNALLAH....
Gempa d tasik jam 15.04
Gempa d padang 17.16
Gempa susulan 17.58
esok ny Gempa di jambi 8.52
coba kalian lihat di ALQUR'AN nomor surat serta jam-jam tersebut....?
SUBHANALLLAH>>>>>
http://www.facebook.com/search/?q=Benny+Tunggul&init=quick#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1130648352752
Posting Komentar